Bagi Anda pencinta kenari, mungkin sudah pernah
mendengar atau melihat kenari merah atau kenari red factor.Tetapi
pernahkah Anda mendengar istilah kenari paruh merah (red-beak canary ) ?
Kenari paruh merah dulu pernah popular, dan dikenal sebagai kenari mutasi.
Mutasi ini tidak hanya memunculkan pigmen merah pada paruhnya saja, tetapi juga
mengubah warna kaki, cakar, kuku, serta bagian dalam dari kaki yang semuanya
berwarna oranye. Bulu-bulunya juga oranye, terasa lebih lembut dan penuh pigmen
sampai ke ujung bulu.
PERBEDAAN ANTARA KENARI PARUH MERAH MUTASI DAN
KENARI RED FACTOR.
Pengenalan kenari paruh merah hasil mutasi ini dimulai pada pertengahan abad ke-20 di berbagai negara di Eropa seperti Belgia, Belanda, dan Spanyol, yang kemudian dibawa ke Amerika Serikat dan Amerika Selatan.
Pengenalan kenari paruh merah hasil mutasi ini dimulai pada pertengahan abad ke-20 di berbagai negara di Eropa seperti Belgia, Belanda, dan Spanyol, yang kemudian dibawa ke Amerika Serikat dan Amerika Selatan.
Semula para penangkar memiliki banyak keluhan dengan
kenari hasil mutasi ini, terutama berkaitan dengan masalah kesehatan yang
serius. Banyak kenari mutan yang mengalami gangguan saraf, seperti gerakan yang
tidak terkontrol dan kebutaan.
Karena sering bermasalah, akhirnya kenari paruh
merah menjadi tidak begitu popular lagi. Hanya beberapa penangkar saja yang
masih menjalankan idealismenya, untuk menciptakan kenari paruh merah yang bebas
dari gangguan kesehatan seperti yang terjadi di masa lalu.
Sebagian penangkar idealis itu mukim di Spanyol dan
Uruguay, yang kebetulan sama-sama menggunakan bahasa Spanyol. Kenari paruh
merah ini dikenal dengan nama mutasi annatto. Ada juga yang
menyebutnya sebagai urucum canarios.
Istilah annato mengadopsi nama tanaman yang banyak
dijumpai di Amerika Selatan, yaitu annato (Bixa orellana), atau di
Indonesia dikenal sebagai tanaman kesumba. Tanaman ini memiliki biji buah
berwarna merah, dan kerap digunakan masyarakat suku Indian untuk melukis kulit
(semacam tatto) dalam berbagai ritual suku tersebut.
Kenari paruh merah memang memiliki keindahan warna
pada kulit, bulu, dan paruh secara merata. Namun karena kekurangannya,
terutama terkait masalah kesehatan, mutasi ini menjadi kurang begitu popular
untuk dikembangbiakan secara lebih luas.
Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan bagi
Anda, khususnya para pencinta kenari warna. Ya, siapa tahu ada kenari mania
Indonesia yang mampu meneruskan proyek kenari paruh merah, tanpa harus
tersandung lagi dengan masalah kesehatan kenari itu sendiri.
SEMOGA BERMANFAAT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar